Thursday 7 July 2011

antara kami


“Bangkitlah sahabat”
Khusus buat kamu sahabat penaku
Aku Mengerti…..
Bahkan aku ikut merasakan kepedihan hatimu sobat
Ketika cinta harus berakhir di persimpangan jalan
Hingga kau anggap semua ini akan berakhir jua…
Lalu…. Apakah dengan air mata semua itu akan kembali
Atau dengan meratapi dan mengenang masa lalu
Membuat jiwamu kembali…..
Lalu akan berapa banyak air matamu kau tumpahkan
Dan berapa lama jiwamu kaubelenggu dengan masa lalu
Bukan….. bukan itu jalan yang terbaik sobat….
Kau harus bangkit…
Kau Harus tunjukan padanya
bahwa kaupun bisa bahagiaTanpa dia…
Aku yakin itu….. kau adalah wanita perkasa
Wanita yang tegar dalam menghadapi ini semua.
Jangan kau tengok kebelakang
Lihatlah kedepan…..
Karena disanalah kau gantungkan semua mimpi mimpi indahmu
Kau gantungkan semua harapanmu….
Hanya satu pintaku padamu sobat….
Lanjutkan hidupmu dengan lebih bijaksana lagi…

Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. 
Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. 
Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. 
Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. 
Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. 
Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara....

Terima kasih atasmu
Karena kaulah yang menemaniku
Untuk menemui kekasihku
Terik matahari tak kau pandang
Hujan turun tak kau hiraukan
Hingga keringatmu bercucuran
Juga tak kau hiraukan

Sahabat, engkaulah sahabat sejatiku
Bersedia menemaniku setiap saat
Dan kau rela tidur dipinggir jalan
Demi temanmu ini
Maafkanlah temanmu ini
Karena aku kau tidur dipinggir jalan
Tanpa alas dan tanpa selimut
Namun aku tak tahu harus begaimana membalasmu
Sekali lagi terima kasih sahabatku,,,,,

begitu baitoo,,,